KWT (Kelompok Wanita Tani) Pulai Permai Batu Merah

Batumerahpos- Kwlompok Wanita Tani Adalah kelompok yang terdiri dari wanita-wanita yang terlibat dalam kegiatan pertanian dan pembangunan pedesaan/kelurahan. KWT bertujuan untuk meningkatkan peran dan kontribusi wanita dalam sektor pertanian dan pembangunan pedesaan.

Tujuan KWT antara lain:

1. Meningkatkan kesadaran dan partisipasi wanita dalam pertanian:

KWT bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi wanita dalam kegiatan pertanian dan pembangunan pedesaan.

2. Meningkatkan keterampilan dan pengetahuan:

KWT dapat meningkatkan keterampilan dan pengetahuan wanita dalam bidang pertanian, sehingga mereka dapat menjadi lebih mandiri dan produktif.

3. Meningkatkan pendapatan:

KWT dapat membantu wanita meningkatkan pendapatan melalui kegiatan pertanian dan usaha lainnya.

4. Meningkatkan kesejahteraan keluarga: KWT dapat membantu meningkatkan kesejahteraan keluarga melalui peningkatan pendapatan dan kualitas hidup.

Kegiatan KWT dapat meliputi:

1. Pelatihan dan penyuluhan:

KWT dapat mengadakan pelatihan dan penyuluhan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan wanita dalam bidang pertanian.

2. Kegiatan pertanian:

KWT dapat melakukan kegiatan pertanian, seperti penanaman, pemeliharaan, dan panen.

3. Pengolahan hasil pertanian:

KWT dapat melakukan pengolahan hasil pertanian, seperti pengolahan makanan dan kerajinan.

4. Pemasaran:

 KWT dapat membantu memasarkan hasil pertanian dan produk lainnya.

Dengan demikian, KWT dapat menjadi wadah yang efektif untuk meningkatkan peran dan kontribusi wanita dalam sektor pertanian dan pembangunan pedesaan.

Kelompok tani memainkan peran penting dalam masyarakat, terutama dalam konteks pertanian dan pembangunan pedesaan.

Berikut beberapa peran kelompok tani:

1. Meningkatkan Produktivitas Pertanian: Kelompok tani dapat berbagi pengetahuan, pengalaman, dan sumber daya untuk meningkatkan produktivitas pertanian.

2. Pengembangan Kapasitas

Kelompok tani dapat meningkatkan kapasitas anggotanya melalui pelatihan, penyuluhan, dan demonstrasi.

3. Peningkatan Akses Pasar

Kelompok tani dapat membantu anggotanya meningkatkan akses ke pasar, sehingga meningkatkan pendapatan.

4. Pengelolaan Sumber Daya

 Kelompok tani dapat membantu mengelola sumber daya alam secara berkelanjutan.

5. Pemberdayaan Masyarakat

 Kelompok tani dapat memberdayakan masyarakat pedesaan dengan meningkatkan kesadaran dan partisipasi dalam pembangunan.

6. Pengurangan Risiko

Kelompok tani dapat membantu mengurangi risiko pertanian, seperti gagal panen atau perubahan harga.

7. Peningkatan Kesejahteraan

Kelompok tani dapat meningkatkan kesejahteraan anggotanya melalui peningkatan pendapatan dan kualitas hidup.

Dengan demikian, kelompok tani dapat menjadi wadah yang efektif untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pedesaan dan meningkatkan produktivitas pertanian.

Kelompok tani dapat berperan dalam membantu anak-anak stunting atau gizi buruk dengan beberapa cara:

1. Meningkatkan Ketersediaan Pangan: Kelompok tani dapat meningkatkan ketersediaan pangan bergizi melalui pertanian yang produktif dan diversifikasi tanaman.

2. Pendidikan Gizi

Kelompok tani dapat menjadi sarana untuk memberikan pendidikan gizi kepada masyarakat, terutama ibu-ibu yang memiliki anak-anak stunting atau gizi buruk.

3. Pengembangan Program Pangan Kelompok tani dapat mengembangkan program pangan yang berfokus pada peningkatan gizi anak-anak, seperti program pertanian rumah tangga yang berorientasi pada gizi.

4. Pemberdayaan Masyarakat

Kelompok tani dapat memberdayakan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi dalam upaya pencegahan stunting dan gizi buruk.

5. Kolaborasi dengan Pihak Lain Kelompok tani dapat berkolaborasi dengan pihak lain, seperti pemerintah, LSM, dan organisasi kesehatan, untuk meningkatkan akses ke layanan kesehatan dan gizi bagi anak-anak stunting atau gizi buruk.

Dengan demikian, kelompok tani dapat berperan penting dalam upaya pencegahan dan penanganan stunting dan gizi buruk pada anak-anak.

BIOFLOK IKAN AIR TAWAR

Batumerahpos- Teknologi tepat guna untuk bioflok adalah sistem yang dirancang untuk meningkatkan efisiensi produksi akuakultur sambil mengurangi dampak lingkungan.

Berikut beberapa teknologi yang dapat digunakan:

1. Sistem Aerasi :

Aerator digunakan untuk menyuplai oksigen secara terus-menerus ke dalam kolam bioflok, sehingga mikroorganisme dapat tumbuh dengan baik dan mengolah limbah nitrogen menjadi bioflok yang bermanfaat sebagai pakan tambahan. Contoh aerasi dapat dilihat dalam beberapa aplikasi, seperti:

Kolam Ikan: Aerasi digunakan untuk meningkatkan oksigen dalam air kolam ikan, sehingga ikan dapat hidup sehat dan berkembang dengan baik.

Pengolahan Air Limbah: Aerasi digunakan untuk meningkatkan oksigen dalam proses pengolahan air limbah, sehingga dapat mengurangi kandungan bahan organik dan meningkatkan kualitas air.

Tambak Udang: Aerasi digunakan untuk meningkatkan oksigen dalam air tambak udang, sehingga udang dapat hidup sehat dan berkembang dengan baik.

Kolam Renang: Aerasi digunakan untuk meningkatkan oksigen dalam air kolam renang, sehingga air tetap jernih dan sehat untuk digunakan.

2. Penggunaan Mikroorganisme*:

*: Mikroorganisme seperti bakteri heterotrofik digunakan untuk mengolah limbah nitrogen menjadi biomassa mikroba yang aman dan bernutrisi. Mikroorganisme ini juga dapat berperan sebagai agen biokontrol yang melawan patogen.

Contohnya Lumut yg tumbuh didalam kolam bioflok

3. Manajemen Kualitas Air

Sistem bioflok dapat memantau kualitas air secara intensif untuk mencegah timbulnya nitrit dan amonia. Pengendapan bahan organik pada dasar kolam juga perlu diperhatikan untuk menghindari penurunan pH air.

4. Desain Kolam

Desain kolam yang tepat dapat membantu meningkatkan efisiensi produksi bioflok. Kolam yang dirancang dengan baik dapat meminimalkan kebutuhan akan pergantian air dan mengurangi risiko kebocoran yang dapat mengancam biosecurity.

5. Pemanfaatan Sumber Karbon

Sumber karbon seperti molase dapat digunakan untuk meningkatkan rasio karbon terhadap nitrogen (C/N) dalam air, sehingga mikroorganisme dapat tumbuh dengan baik dan mengolah limbah nitrogen menjadi bioflok.

Dengan menggunakan teknologi-teknologi tersebut, sistem bioflok dapat meningkatkan produktivitas akuakultur, mengurangi dampak lingkungan, dan memberikan keuntungan ekonomi yang lebih besar bagi para pembudidaya.